Posted on December 2, 2009 by syndicatehack komponen yang membentuk e-Learning adalah Infrastruktur e-Learning Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference. Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian rapor, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System LMS. LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Konten e-Learning Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Text-based Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot Biro PKLN yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten. Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Oh ya terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum online learning, computer based learning maupun dalam perspektif komponen e-Learning multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system. Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologi distance learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan terminologi open university dan synchronous learning. sumber Filed under E-Learning
Komponenpendukung E-learning yang wajib ada untuk mendukung metode pembelajaran ini paling tidak harus memiliki 5 aspek yang ada di bawah ini. 1.Perangkat keras (hardware). 2.Perangkat lunak (software). 3.Jaringan intranet. 4.Konten dan materi pembelajaran. 5.Strategi komunikasi pemanfaatan elearning dalam pembelajaran.
Untuk mempermudah penyebaran pengetahuan dan mendukung system pembelajaran ini perusahaan harus memiliki system yang mampu mengakomodasi semua kebutuhan perusahaan dalam hal penyebaran pengetahuan dengan efisiensi biaya yang tinggi dan kemudahan akses dari para pegawainya. Tujuan utama system manajemen pengetahuan adalah meningkatkan kompetensi pegawai di perusahaan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi TI yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, system manajemen pengetahuan di perusahaan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha adalah e-learning atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Dalam dunia usaha dan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi karyawan atau sumber daya manusia. E-Learning merupakan sebuah alat yang dinilai ampuh untuk lebih memberdayakan sistem manajemen pengetahuan. Dikatakan demikian, karena dengan adanya e-Learning, proses pengaksesan informasi yang telah terekam dapat dilakukan dari tempat yang jauh dari perusahaan tempat kerja. Sehingga e-Learning tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator juga sekaligus mempermudah mereka para karyawan perusahaan tersebut untuk terus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya yang telah direkam dan didokumentasikan serta tersimpan dalam repository. Dengan sistem e-Learning yang dimanfaatkan secara tepat guna, suatu organisasi/perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam mereplikasi pengetahuan yang telah berhasil dikuasai dan dipelajari di suatu bagian ke seluruh sendi tubuh organisasi/perusahaan yang lainnya. Replikasi secara cepat ini sangat penting dalam memastikan bahwa perusahaan tidak lagi berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama dan harus kembali lagi mempelajarinya dari awal, serta informasi pengetahuan menjadi tidak terisolasi dalam suatu bagian-bagian individu-individu dalam suatu organisasi/perusahaan. E-Learning memberdayakan salah satu karakteristik yang berguna dari pengetahuan, yaitu sekali diciptakan kemudian disimpan. Dengan demikian, akan sangat mudah untuk direplikasikan ke seluruh bagian organisasi/perusahaan. Penggunaan e-learning bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan guna menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Hal tersebut pada akhirnya akan berperan pada tingkat kemajuan dan kinerja perusahaan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGENALAN E-LEARNING Untuk mempermudah penyebaran pengetahuan dan mendukung system pembelajaran ini perusahaan harus memiliki system yang mampu mengakomodasi semua kebutuhan perusahaan dalam hal penyebaran pengetahuan dengan efisiensi biaya yang tinggi dan kemudahan akses dari para pegawainya. Tujuan utama system manajemen pengetahuan adalah meningkatkan kompetensi pegawai di perusahaan sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi informasi TI yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, system manajemen pengetahuan di perusahaan dapat digunakan secara efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi ke dalam dunia usaha adalah e-learning atau elektronik learning. Saat ini e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. E-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Dalam dunia usaha dan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi karyawan atau sumber daya manusia. E-Learning merupakan sebuah alat yang dinilai ampuh untuk lebih memberdayakan sistem manajemen pengetahuan. Dikatakan demikian, karena dengan adanya e-Learning, proses pengaksesan informasi yang telah terekam dapat dilakukan dari tempat yang jauh dari perusahaan tempat kerja. Sehingga e-Learning tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator juga sekaligus mempermudah mereka para karyawan perusahaan tersebut untuk terus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya yang telah direkam dan didokumentasikan serta tersimpan dalam repository. Dengan sistem e-Learning yang dimanfaatkan secara tepat guna, suatu organisasi/perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan efisiensi dalam mereplikasi pengetahuan yang telah berhasil dikuasai dan dipelajari di suatu bagian ke seluruh sendi tubuh organisasi/perusahaan yang lainnya. Replikasi secara cepat ini sangat penting dalam memastikan bahwa perusahaan tidak lagi berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama dan harus kembali lagi mempelajarinya dari awal, serta informasi pengetahuan menjadi tidak terisolasi dalam suatu bagian-bagian individu-individu dalam suatu organisasi/perusahaan. E-Learning memberdayakan salah satu karakteristik yang berguna dari pengetahuan, yaitu sekali diciptakan kemudian disimpan. Dengan demikian, akan sangat mudah untuk direplikasikan ke seluruh bagian organisasi/perusahaan. Penggunaan e-learning bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan untuk meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan guna menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Hal tersebut pada akhirnya akan berperan pada tingkat kemajuan dan kinerja perusahaan. 1. PENGERTIAN DAN SEJARAH E LEARNING PENGERTIAN E-LEARNING E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya 1. Jaya Kumar C. Koran 2002 E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. 2. Dong dalam Kamarga, 2002 E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. 3. Rosenberg 2001 Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 4. Darin E. Hartley [Hartley, 2001] E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. 5. dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. 6. Michael, 201327. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran 7. Chandrawati, 2010. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. 8. Ardiansyah, 2013. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik internet baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait pengelola e-learning dan pembelajar sendiri. Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan biasanya perusahaan konsultan yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas biasanya tanpa memungut biaya. SEJARAH E-LEARNING E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer computer-assisted instruktion dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa Tahun 1990 Era CBT Computer-Based Training di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia Video dan Audio dalam format mov, mpeg-1, atau avi. Tahun 1994 Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal. Tahun 1997 LMS Learning Management System. Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC Airline Industry CBT Commettee, IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar learner maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil. Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pembelajaran masa depan. Seiring perkembangan Internet, penggunaan sistem e-learning pun tumbuh luar telah digunakan sebagai salah satu tool untuk melakukan pembelajaran. 2. KOMPONEN E-LEARNING Komponen-komponen pendukung dari proses e-Learning menurut Wahono dalam Adri 20074 ada 3 komponen, antara lain • Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian rapor, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System LMS. LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. Sistem dan Aplikasi E- Learning merupakan suatu sistem pendukung yang berfungsi untuk memvirtualisasikan proses belajar mengajar. Seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya, aplikasi e-learning harus dapat menggantikan proses migrasi konten konvensional ke digital. E-Learning pada perusahaan, meliputi proses pemberian materi yang berhubungan dengan pekerjaan, sertifikasi, pengisisan kuisioner, ujian online kenaikan pangkat, hingga melihat progress masing-masing karyawan. Contoh e-learning dalam dunia pendidikan pemberian materi pelajaran, forum, dan kuis serta ujian online. LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola untuk keperluan administrasi, dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara online terhubung ke internet. Untuk mengembangkan e-Learning, saat ini telah tersedia banyak Learning Management System, baik yang komersial ataupunyang bersifat Open Source, contohnya MOODLE. Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning , diantaranya • Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian exam, tugas assignment, dan penilaian. • Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi mailing list, instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing. • Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus, materi pelajaran berbasis teks atau multimedia, serta bahan pustaka. • Konten Elearning Konten dan bahan ajar yang ada pada E-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Textbased Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh user kapanpun dan dimanapun. Konten E-Learning Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content konten berbentuk multimedia interaktif atau Text-based Content konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa. Biasa disimpan dalam Learning Management System LMS sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot Biro PKLN yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten. Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Sebenarnya materi E-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar. E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait pengelola E-Learning dan pembelajar sendiri. Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan biasanya perusahan konsultan yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa E-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi/perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas. Maka, dapat disimpulkan E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta perangkat maupun aplikasi elektronik lain baik online maupun offline sepeti CD/DVD, radio, fax, telepon, melalui aplikasi e-mail, dll. • Infrastruktur Elearning Infrastruktur E-Learning, yaitu dapat berupa personal computer PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan didalamnya peralatan teleconference apabila menggunakan layanan synchronous learning melalui teleconference. Actor orang terlibat dalam E-Learning yang ada dalam pelaksanakan E-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru instruktur yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. 3. METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING Interaksi pembelajaran adalah merupakan komunikasi antara aktor-aktor dalam E-Learning Guru atau tutor, Siswa, admin. Jika dilihat dari aktornya bentuk komunikasi dalam E-Learning meliputi 1. Komunikasi Guru ke siswa secara individu 2. Komunikasi guru ke siswa secara kelompok 3. Komunikasi Siswa ke siswa Sementara itu jika dilihat dari komponen tekhnologi atau infrastruktur elearning interaksi atau penyempaian materi dalam E-Learning dibedakan menjadi dua yaitu 1. Synchrounous E-Learning metode penyampaian pembelajaran dimana guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Contohnya chatting, teleconference, meeting bulanan manajer seluruh cabang United Tractor di Indonesia melalui teleconference. 2. Asynchronouse E-Learning metode penyampaian pembelajaran dimana tutor dan peserta dalam kelas yang sama kelas virtual, meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem aplikasi E-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Tutor dan peserta bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi E-Learning yang umum, Asynchronous E-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous E-Learning ketika kebutuhan itu datang. PERBANDINGAN SYNCHRONOUS DAN ASYNCHRONOUS SYNCHRONOUS ELEARNING • Bisa terjadi komunikasi dua arah antara pengajar dan pelajar secara langsung. Akan tetapi memerlukan instruktur secara langsung dan jadwal yang disusun sebelumnya • Meminimalisir biaya transportasi. Tapi hilangnya non verbal communication • Efektif apabila materi tergolong cepat perubahannya • Di Indonesia masih bermasalah dengan bandwidth Pemahaman Asynchronous Elearning • Keuntungan utamanya adalah content didistribusikan ke pelajar, sesuai untuk kebutuhan individual • Tidak memerlukan instruktur secara langsung, Agar efektif, harus disajikan lebih menarik dan informasi yang disampaikan lebih detail • Content harus dibuat selengkap mungkin dan disajikan secara menarik. Siapkan materi yang mungkin sering ditanyakan sekaligus jawabannya Asynchronous Elearning bisa dikategorikan menjadi dua • Rapid Elearning Satu atau dua orang mampu membuatnya dalam waktu satu hari atau seminggu • Traditional Elearning Membutuhkan tim untuk membuat mulai 3 hingga 6 bulan Ciri Rapid Elearning • Perubahan isi dalam waktu yang relatif cepat atau diupdate secara berkala • Isi hanya memiliki masa berlaku yang singkat • Biaya terbatas • Informasi yang disampaikan sedang hangat • Waktu delivery yang cepat di butuhkan • Materi bisa dijelaskan melalui kata Ciri Traditional Elearning • Isi sudah fix atau jarang berubah • Masa berlaku materi cukup lama • Memiliki budget yang besar • Isi bersifat orisinil • Memerlukan model 3D 4. Strategi Implementasi E-Learning Menurut Koswara 2006 ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi E-Learning adalah sebagai berikut • Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari; contohnya adalah simulator penerbangan flight simulator, dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya. • Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata. • Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa. • Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut. • Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi dengan caramelakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai goal-directed learning. Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut. 5. Fungsi dan Penyelenggaraan E-Learning Setidaknya ada 3 tiga fungsi E-Learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas classroom instruction, yaitu Siahaan, 2004 1. Suplemen tambahan, yaitu apabila mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan 2. Komplemen pelengkap, yaitu apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan enrichment, apabila kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk agar siswa semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas. 3. Substitusi pengganti, yaitu apabila E-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 tiga alternatif model yang dapat dipilih, yakni 1 sepenuhnya secara tatap muka konvensional, 2 sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3 sepenuhnya melalui internet. Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain • Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah • Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar • Memperluas akses atau jaringan komunikasi • Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi • Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet. 6. Karakteristik E- learning dan manfaat E- Learning Karakteristik E-Learning 1. Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet sehingga penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa secara mudah dan cepat. 2. Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer computer networks atau digital media. 3. Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning, pembelajar dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap pembelajar karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung. 4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer. 5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. 6. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di computer. Manfaat e-learning Manfaat E-learning diantaranya adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur enhance interactivity. Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan kapan saja time and place flexibility. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur. 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas potential to reach a global audience. Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan sehingga, siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar juga dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran easy updating of content as well as archivable capabilities. Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak software yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian guru/dosen/instruktur selaku penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. 5. Lebih mudah mendapatkan materi atau info. Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis E-Learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya. 6. Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak. Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita. 7. Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga. Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai. 7. Syarat dan Kendala E- Learning Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 dalam Siahaan syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik E-Learning adalah 1. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet. 2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak. 3. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan. 4. Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning. 5. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet. 6. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar. 7. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar. 8. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara Selain itu dalam Sembel, 2004, hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-learning adalah • Subject Matter Expert SME, merupakan nara sumber dari pembelajaran yang disampaikan. • Instructional Designer ID, bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi E-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari. • Graphic Designer GD, bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik untuk dipelajari. • Learning Management System LMS, bertugas mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa. Kendala-kendala E-Learning Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan E-Learning, yaitu Effendi, 2005 • Investasi. Walaupun E-Learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya. • Budaya. Pemanfaatan E-Learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer. • Teknologi dan infrastruktur. E-Learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat. • Desain materi. Penyampaian materi melalui E-Learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran E-Learning yang memadai. 8. Keunggulan dan Kelemaha E-Learning. Keunggulan E-Learning E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut Effendi, 2005 • Efisiensi biaya, E-Learning mampu menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan kelas, seperti ruang kelas, papan tulis, projector, alat tulis, dan lainnya. • Efektifitas pembelajaran, E-Learning merupakan hal baru yang menarik dapat memotivasi siswa untuk mencobanya, sehingga jumlah peserta dapat meningkat. E-Learning yang didesain dengan desain intruksi yang menarik dan dilengkapi materi berbasis multimedia dapat meningkatkan pemahaman isi pelajaran. • Fleksibilitas waktu, E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajarnya karena dapat mengakses pelajaran kapanpun diinginkan. • Fleksibilitas tempat, E-Learning membuat pelajar dapat mengakses pelajaran di mana saja, selama komputer terhubung dengan jaringan internet. • Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa Kelemahan E-Learning Sebagaimana asal kata dari E-Learning yang terdiri dari E elektronik dan learning belajar, maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain • Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat pelaksanaan E-Learning. • Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan. • Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik E-Learning ini. • Kelemahan lain dalam E-Learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Pembelajaran dengan menggunakan E-Learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh 9. Dampak dan Pembiayaan E-Learning • Dari segi peserta didik sensasi belajar yang berbeda, meningkatnya akses terhadap informasi,. fleksibilitas cara belajar masing-masing individu • Dari segi institusi penyelenggara biaya penyelenggaraan pendidikan, rasa tanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga pengajarnya dan menyediakan teknologi atau media yang menjadi landasan dari sistem E-Learning yang digunakan. • Dari segi tutor/pengajar perlu adaptasi dalam cara pengajaran, diperlukan keahlian dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik dan penggunakan fitur-fitur yang disediakan pada sistem E-Learning dengan optimal dan efisien • Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian utama bagi pihak yang. Adanya masalah biaya ini menyebabkan beberapa institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial memilih untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan pengembangan sistem E-Learning 10. Teknologi Pendukung E-Learning Menurut Rusman 2011 dalam praktiknya,E-Learning memerlukan bantuan teknologi. Prinsipnya, teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu • Technology based learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi. Terdiri atas Audio Information Technologies radio, audio tape, voice mail telephone dan Video Information Technologiesvideo tape, video text, video messaging. • Technology based web learning adalah suatu sistem belajar berbasis teknologi informasi melalui antar halaman web Internet, e-mail, tele conference. • Sedangkan menurut Rosenberg dalam Rusman 2011349 mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam E-Learning • E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. • E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. • E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan. 11. Peran Industri Teknologi Informasi Dalam E-Learning E-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi, yaitu 1. Software Pengembang Software E-Learning Authoring Beberapa vendor khusus mengembangkan software authoring atau software yang dibutuhkan untuk mendesain dan menyusun materi pelatihan interaktif, test, presentasi, simulasi, web content, dll, secara profesional dan testruktur dengan menggabungkan berbagai content multimedia. Beberapa pengembang software e-learning authoring tool di dunia antara lain • Microsoft Powerpoint, Producer, Frontpage • Macromedia Authorware, Breeze, Dreamweaver • Adobe Premiere • Click2Learn • Quest 2. Hardware & Networking/communication Beberapa vendor lebih memfokuskan pada dukungan di aspek perangkat keras dan insfrastruktur pendukung dalam implementasi E-Learning dan aspek ini tentunya tak kalah penting dalam menentukan keberhasilan implementasi E-Learning. 12 . E-Learning di Era Globalisasi Pembelajaran dengan bantuan komputer PBK atau Computer Assisted Instruction CAI merupakan awal mula kemunculan dari e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat. Lebih Cepat yaitu asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi misalnya komputer, dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh melebihi dari apa yang ia cari. Lebih Murah metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu, tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor. Lebih Baik adalah metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik. Contoh Kasus Penerapan E-Learning PT. Kereta Api Indonesia Persero Lebih dari 40 % pendidikan perusahaan ditawarkan melalui e-learning. Perusahaan dapat mengehemat 50 – 70 % dengan e-learning dibanding pelatihan kelas tradisional. Pelatihan berbasis teknologi lebih konsisten dibanding dengan pelatihan kelas tradisional. E-Learning dapat meningkatkan retensi pengetahuan sebesar 20 %. Pendidikan dan pelatihan dengan pembelajaran tradisional tatap muka, membutuhkan waktu & biaya yang sangat besar. Atas petimbangan diatas, mengubah cara lama dalam pembelajaran menjadi e-learning. Dikutip dari pengenalan e-learning e-Learning adalah penggunaan sistematis teknologi jaringan multimedia komputer untuk memberdayakan peserta didik, meningkatkan pembelajaran, menghubungkan peserta dan sumber data pendukung untuk kebutuhan mereka, dan mengintegrasikan pembelajaran dengan kinerja individu sesuai tujuan organisasi menggunakan Learning Management System LMS yang memudahkan pegawai dalam meningkatkan pengetahuan kapanpun dan dimanapun. Misi e-learning adalah mengembangkan kompetensi pegawai dengan efektif, cepat, dan tepat. Manfaat e-learning Standarisasi pengajaran dan bahan ajar, fleksibilitas tepat dan waktu, fleksibilitas kecepatan pembelajaran, efektifitas pengajaran, fleksibilitas distribusi, mengurangi biaya pelatihan, otomasi proses administrasi, pola pendidikan teacher-centered menuju learner-centered, serta melacak aktivitas dan kemajuan belajar. E-Learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi dan didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD dengan memanfaatkan perangkat komputer. DAFTAR PUSTAKA Putra, Yananto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearning. FEB – Universitas Mercu Buana Jakarta Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta Salemba Empat. James A. O’ Brien, Introduction to information System, Edition 12, 2005 Tuban, McLean, Etherbe, Information Technology for Manajement, Second Edition, John Wiley & New York, 1999. Kroenke, 1992 Management Information System, Second Edition, California McGraw-Hill Book co. McLeod, Raymond Jr. 2001. Management Information System. Eight Edition. New Jersey Prentice Hall. Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice Hall. Martin, Brown, De Hayes, Hoffer, Perkins, Managing Information Technology, 4th edition, Prentice-Hall, New Jersey, 2002 Robbins,Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku Organisasi, edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 6 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 diakses tanggal 4 Juni 2015 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Dipanjan MoitraThis book is appropriate for Commerce, Management and Engineering students at graduate and post- graduate level of different Indian Universities. Our sincere and deliberate efforts have been devoted to give the book a comprehensive form. All chapters have been discussed in a very simple and lucid language so as to make the subject easily understandable to our beloved students. We have also incorporated relevant case study at the end of each chapter. Contents - 1. Introduction to MIS 2. Structure of MIS 3. System and Models 4. Transaction Processing 5. Management and Decision Making 6. Decision Support System 7. Management Reporting System 8. Database Management System 9. MIS in Functional Areas of Business 10. Enterprise Resource Planning ERP 11. Supply Chain Management 12. Future of Information Technology on Organisation and Society 13. Data Warehousing and Data Mining 14. Data Communication and Network 15. Computer Fundamentals GlossaryModul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearningYananto PutraMihadiPutra, Yananto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pengenalan Model Pembelajaran eLearning. FEB -Universitas Mercu Buana JakartaSistem Informasi Manajemen edisi 10Mcleod RaymondRaymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta Salemba Technology for ManajementTubanEtherbe McleanTuban, McLean, Etherbe, Information Technology for Manajement, Second Edition, John Wiley & New York, Information SystemRaymond McleodMcLeod, Raymond Jr. 2001. Management Information System. Eight Edition. New Jersey Prentice Information System, Ninth EditionMarshall B RomneyPaul John SteinbartMarshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice P RobbinsTimothy A JudgePerilaku OrganisasiRobbins,Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku Organisasi, edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008
Komponenpendukung untuk pembelajaran e learning adalah kecuali mldr. E learning adalah sebuah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memanfaatkan perangkat eletktronik untuk membantu mempermudah proses belajar dan mengajar. E learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet jaringan komputer maupun.
- Sistem pembelajaran berbasis komputer dinamakan e-learning. Sistem e-learning merupakan salah satu media pembelajaran yang sudah umum digunakan. Dikutip dari buku Memahami E-Learning Konsep, Teknlogi, dan Arah Perkembangan 2020 oleh Muhammad Rusli dan kawan-kawan, e-learning adalah perangkat pendidikan berbasis komputer yang bisa dilakukan di mana dan kapan saja. E-learning juga menjadi mpdel pembelajaran yang mencakup beragam media penyampaian bahan ajar atau konten melalui situs di internet dengan menggunakan multimedia, televisi interaktif, kelas virtual, video konferensi, dan lain-lain. Sistem e-learning mengacu pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengakses sumber belajar. Baca juga 4 Tradisi Praktik Pembelajaran IPS Manfaat e-learning Dilansir buku Sistem Pembelajaran Daring E-Learning 2020 oleh Riandaka Rizal, beberapa manfaat penggunaan e-learning, antara lain Memperoleh pesan atau infomrasi agar tidak terlalu verbalistis. Mengatasi keterbatasan jarak, ruang, dan waktu. Dapat menimbulkan semangat belajar yang baik karena peserta didik berinteraksi langsung dengan sumber belajar. Tipe-tipe e-learning Secara umum ada dua tipe-tipe e-learning sebagai pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik, yaitu Electronic based e-learning Electronic based e-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi infomrasi dan komunikasi, khususnya berupa elektronik, yaitu internet, komputer, video, kaset, OHP, dan lain-lain. Internet based Pembelajaran menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Internetnya sebagai fasilitas dasar dalam menunjang pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses mengakses pembelajaran secara online yang tidak terbatas dengan jarak, ruang, dan waktu. Dalam pembelajaran dengan sistem e-learning terdapat dua pengertian yang berbeda mengenai istilah Computer Assisted Learning dan Computer Assisted Learning. Pada computer assisted learning, komputer dapat digunakan sebagai pengganti metode tradisional dengan menyediakan perangkat lunak interaktid sebagai alat pendukung dalam kelas atau pembelajaran mandiri di luar kelas. Sedangkan computer managed instruction digunakan untuk menyimpan dan mengambil informasi untuk membantu dalam pengelolaan pendidikan. Baca juga Sistem Operasi Komputer Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jawabanyang benar adalah: C. Brainware. Dilansir dari Ensiklopedia, yang tidak termasuk komponen pendukung e-learning adalah Brainware. Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Hardware adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Bagi generasi Z dan milenial, e-learning adalah istilah yang pasti sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, sudah tahukah kamu apa itu e-learning secara mendalam? Tak perlu khawatir, karena Glints sudah menyiapkan penjelasan lengkapnya untukmu. Hal itu mulai dari definisi, cara menjalankannya, sampai kelebihan dan kekurangan yang mungkin dialami. Baca artikel ini sampai tuntas, ya! Apa Itu E-Learning? © Sebelum masuk ke sistem beserta kelebihan dan kekurangannya, kamu perlu tahu dulu apa itu e-learning yang sebenarnya. Dilansir dari The Economic Times, e-learning atau electronic learning adalah sistem pembelajaran formal yang menggunakan internet dan perangkat elektronik sebagai pendukungnya. Dengan sistem ini, guru dan murid tak harus menjalankan kelas secara tatap muka langsung. Kalau untuk istilah yang tidak terlalu formal, mungkin kamu juga familiar dengan istilah kursus online. Sama dengan e-learning, semuanya dilakukan melalui internet. E-learning memungkinkan orang untuk mengikuti kelas yang sama, meskipun lokasi dan zona waktunya berbeda-beda. Sangat mempermudah proses pencarian ilmu, kan? Cara Menjalankannya © Cara menjalankan e-learning juga sangat mudah, yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan perangkat elektronik, sambungan internet, guru atau pemberi materi, dan murid-muridnya. Akan tetapi, agar proses pembelajaran lebih lancar, LearnUpon menyarankan untuk menggunakan learning management system LMS. Salah satu contoh LMS berbasis cloud yang bisa diakses dan digunakan dengan mudah adalah Google Classroom. Baik itu untuk murid sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai kuliah, Classroom dapat memenuhi proses pembelajaran secara online. Jadi, tak perlu repot berpindah aplikasi atau menyimpan folder di mana-mana. Pasalnya, semua data yang dibutuhkan bisa terintegrasi di layanan Google lainnya. Kamu juga bisa menggunakan LMS lain pilihanmu, selama itu memudahkan proses baik bagi murid maupun guru. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning Setelah mempelajari apa itu e-learning dan cara menjalankannya, saatnya kamu untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan e-learning © 1. Bebas repot Karena semua data dan aplikasi tersimpan di gadget, kelebihan utama dari e-learning adalah kamu bisa langsung mengakses semuanya dengan mudah. Butuh mencari referensi tambahan? Tinggal buka internet, lalu lakukan pencarian. Dengan e-learning, proses pembelajaran jadi sangat dipermudah bagi pihak pengajar maupun murid yang mengikuti kelasnya. Memang, awalnya mungkin agak sulit untuk membiasakan diri. Akan tetapi, lama-kelamaan proses pembelajaran ini akan lebih banyak memudahkannya dibandingkan repotnya. 2. Siapa pun bisa mengikutinya Karena menggunakan gadget dan layanan internet, akan lebih mudah bagi siapa pun untuk mengikutinya. Seperti yang sudah sempat disebutkan di atas, di mana pun kamu berada, meskipun zona waktunya berbeda, kamu tetap bisa mengakses kelas yang diadakan secara online. Ini sangatlah menguntungkan apalagi bagi mereka yang ingin mengikuti kelas setelah kerja seharian, atau mungkin juga berada di belahan dunia lainnya. 3. Alternatif training Bagi perusahaan besar, penerimaan karyawan baru membutuhkan banyak resource. Mulai dari pengajar, tempat, waktu, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar itu semua. Nah, manfaat e-learning bagi perusahaan-perusahaan tersebut adalah sistem ini dapat dijadikan alternatif. Katakanlah rangkaian penerimaan ada mulai dari onboarding, tur kantor, training, dan seterusnya. Training atau onboarding bisa diadakan secara online, agar serentak dan otomatis menjadi lebih efektif. Kekurangan e-learning © 1. Meningkatkan risiko keamanan Kekurangan e-learning yang paling utama adalah berbagai macam ancaman cybersecurity yang ada di luar sana. Hal itu seperti malware, phishing, dan masih banyak lagi. Tanpa pengetahuan mendasar yang cukup kuat, bisa saja murid atau bahkan gurunya terkena ancaman tersebut. Maka dari itu, semua orang wajib berhati-hati ketika memasukkan data, jangan mengklik link yang tidak jelas asalnya, dan hal-hal lain yang harus dihindari. 2. Mengurangi pertemuan langsung Bagi beberapa orang, pertemuan di kelas membuat stres dan sulit fokus. Akan tetapi, kekurangan interaksi langsung juga bisa membuatmu kewalahan dan justru lebih kesulitan dalam menjalani proses pembelajaran. Bagi guru, kekurangan e-learning adalah keaslian tugas para murid jadi sulit dibuktikan. Bisa jadi orang lain yang mengerjakan tugas tersebut, lalu mereka sekadar mengumpulkan saja, kan? Untuk menghindari hal ini, para guru harus membuat sistem tersendiri. 3. Butuh waktu untuk lancar Bagi generasi Z dan milenial, melakukan segala sesuatu secara online mungkin sudah biasa. Akan tetapi, apa kabar pengajar yang sudah terbiasa mengajar secara tradisional yang menggunakan papan tulis, kertas, dan dijalankan secara langsung? Ini dia salah satu kekurangan e-learning. Butuh waktu bagi pihak yang belum familiar dengan teknologi ini untuk lancar menjalankannya. Belum lagi kalau tiba-tiba ada kesalahan teknis, permasalahan dengan internet, dan lain-lain. Itu dia penjelasan lengkap seputar apa itu e-learning, cara menjalankanya, beserta kelebihan dan kekurangannya. Dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah sistem yang sangat mempermudah proses pembelajaran, terutama jika ingin dilakukan secara global. Sistem ini mengurangi biaya operasional yang umumnya digunakan untuk pesawat atau kendaraan lain, menyewa gedung, dan lain-lain. Ingin mencoba pengalaman e-learning yang menyenangkan? Kamu bisa ikuti Glints ExpertClass, lho. Glints ExpertClass adalah kelas online yang akan dibawakan oleh para ahli dari berbagai macam bidang. Tunggu apa lagi? Pilih dari beragam kategori yang ada dan cari kelas yang ingin diikuti, sekarang juga! Definition of 'E-learning' What is eLearning?
Jawabanyang benar adalah: C. Brainware. Dilansir dari Ensiklopedia, yang tidak termasuk komponen pendukung e-learning adalah Brainware. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Hardware adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Yang tidak termasuk komponen pendukung E-learning adalah? Hardware Software Brainware Konten Pembelajaran Infrastruktur Jawaban C. Brainware. Dilansir dari Ensiklopedia, yang tidak termasuk komponen pendukung e-learning adalah brainware. RekomendasiKomponen pertahanan Indonesia terbagi menjadi 3, yaitu… Berikut jawaban dari pertanyaan "komponen pertahanan indonesia terbagi menjadi 3, yaitu komponen utama, cadangan, dan pendukung. berikut yang termasuk dalam komponen utama usaha pertahanan negara adalah?"Untuk dapat melakukan komunikasi menggunakan VOIP dibutuhkan… Berikut jawaban dari pertanyaan "untuk dapat melakukan komunikasi menggunakan voip dibutuhkan beberapa komponen pendukung. ada beberapa komponen pendukung yang harus ada dalam voip salah satunya adalah?"yang tidak termasuk sebagai faktor pendukung integrasi… Berikut jawaban dari pertanyaan "yang tidak termasuk sebagai faktor pendukung integrasi nasional adalah?"Berikut ini yang tidak termasuk komponen kebugaran jasmani… Berikut jawaban dari pertanyaan "berikut ini yang tidak termasuk komponen kebugaran jasmani adalah?"Berikut ini yang tidak termasuk komponen abiotik ekosistem… Berikut ini yang tidak termasuk komponen abiotik ekosistem adalah? petir kekeruhan air jamur lumpur Semua jawaban benar Jawaban C. jamur Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut ini yang tidak termasuk komponen abiotik ekosistem adalah ini manakah yang termasuk kedalam komponen-komponen… Berikut jawaban dari pertanyaan "dibawah ini manakah yang termasuk kedalam komponen-komponen penegak demokrasi indonesia?"Komponen sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia… Berikut jawaban dari pertanyaan "komponen sistem pertahanan dan keamanan republik indonesia berdasarkan ketentuan pasal 30 ayat 2 uud nri 1945 adalah . .pertahanan?"Komponen penting yang harus diperhatikan dalam merancang dan… Berikut jawaban dari pertanyaan "komponen penting yang harus diperhatikan dalam merancang dan mengembangkan aktivitas pembelajaran dengan model blended learning, diantaranya adalah?"Di dalam sistem pengelolaan anggaran/keuangan terdapat… Berikut jawaban dari pertanyaan "di dalam sistem pengelolaan anggaran/keuangan terdapat rantai nilai yang menjelaskan langkah-langkah yang terjadi dan urutannya, dan pendukung atau proses lintas sektoral. berikut yang tidak termasuk kerangka kerja pendukung rantai nilai tersebut adalah?"Gaya belajar siswa/learning style setiap peserta didik itu… Berikut jawaban dari pertanyaan "gaya belajar siswa/learning style setiap peserta didik itu berbeda. yang termasuk dalam kategori learning style di bawah ini, kecuali?"Komponen Pendukung Kendaraan Bermotor Meliputi? Berikut jawaban dari pertanyaan "komponen pendukung kendaraan bermotor meliputi?"Bu Yuliana Nurmalasari bersama siswanya merencanakan sebuah… Berikut jawaban dari pertanyaan "bu yuliana nurmalasari bersama siswanya merencanakan sebuah kegiatan secara kolaboratif agar peserta didik merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kegiatan tsb. dibicarakan pula aturan main, aktivitas pendukung, alat dan bahan yang dapat diakses, cara dan langkah kerja. contoh model pembelajaran?"Yang termasuk komponen biotik dalam ekosistem yaitu? Berikut jawaban dari pertanyaan "yang termasuk komponen biotik dalam ekosistem yaitu?"Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah? Berikut jawaban dari pertanyaan "berikut yang termasuk komponen abiotik adalah?"Berikut ini yang termasuk dalam komponen peta, yaitu? Berikut jawaban dari pertanyaan "berikut ini yang termasuk dalam komponen peta, yaitu?"
Yangtidak termasuk komponen pendukung E-learning adalah? Hardware Software Brainware Konten Pembelajaran Infrastruktur Jawaban: C. Brainware. Dilansir dari Ensiklopedia, yang tidak termasuk komponen pendukung e-learning adalah brainware. web temakuis
Halo, Quipperian! Di tengah pandemik COVID-19 seperti sekarang ini, Quipper Blog senang sekali karena ternyata semangat belajar dan daya ingin tahu kamu enggak berkurang. Buktinya, sekarang kamu mampir ke laman ini untuk cari tahu tentang e-learning, kan? Nah, berhubung Pemerintah menganjurkan untuk stay di rumah aja, tak heran kalau apa-apa jadi serba online, termasuk media pembelajaran. Untuk itu, supaya wawasan kamu bisa lebih luas lagi, Quipper Blog mau membahas tentang apa itu e-learning, mengapa e-learning dibutuhkan dalam pembelajaran, serta cara menggunakannya, Yuk, langsung saja disimak! Apa Itu E-Learning? E-learning merupakan gabungan dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Secara harfiah, e-learning adalah pembelajaran secara elektronik atau proses belajar mengajar yang dilakukan secara online. Dalam praktiknya, e-learning memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana belajarnya. Sama seperti prinsip online pada media lainnya, proses belajar mengajar dalam e-learning jadi bisa dilakukan oleh siapapun, dimana pun, dan kapanpun. Jadi, meskipun kamu dan pengajar tinggalnya berjauh-jauhan, enggak akan jadi masalah, Quipperian. Bahkan beda negara pun tak jadi rintangan karena belajar dilakukan secara online. Umumnya, e-learning dilakukan melalui media perantara internet berbasis web. Jadi, semua materi, kuis, dan bahan ajar bisa kamu akses melalui sebuah situs web. Contohnya saja seperti Quipper Video atau Quipper School. Mengapa E-Learning Dibutuhkan dalam Pembelajaran? Quipperian, sebenarnya terlepas dari ada atau tidaknya pandemik COVID-19, e-learning memang sudah seharusnya diterapkan, lho. Mengapa? Supaya proses belajar mengajar tidak ketinggalan tren alias kudet. Selain untuk mengikuti perkembangan zaman dan teknolgi, e-learning dibutuhkan dalam pembelajaran karena punya banyak sekali manfaat menguntungkan. Apa saja? 1. Efisiensi Biaya Bayangkan, dengan proses belajar e-learning, kamu dan pengajar jadi enggak perlu keluar rumah. Kamu bisa buka gadget di rumah atau di manapun kamu berada, sehingga bisa menghemat biaya transport, uang makan, atau uang jajan lainnya. Selain itu, kamu pun enggak perlu membeli buku cetak karena bahan ajar sudah bisa diunduh di gadget. 2. Bisa Atur Waktu Sendiri Pada dasarnya, belajar secara online tidak membutuhkan keharusan untuk on time layaknya kelas biasa. Kamu bisa mengatur waktu sendiri kapan saat yang tepat untuk mengakses situs web e-learning dan mempelajari hal-hal di dalamnya. Seperti Quipper Video, kamu pun bisa memilih sendiri mau belajar materi yang mana dulu, Quipperian. Seru, kan? 3. Bisa Networking Eits, kata siapa kalau kelas online atau situs web e-learning enggak bisa bikin kamu gaul? Ternyata, dengan belajar online pun kamu masih bisa networking, lho, malah jaringan pertemanannya bisa lebih luas lagi. Lewat situs web, semua orang dari manapun bisa kamu temui. Bahkan kadang-kadang, ada pula komunitas e-learning sendiri yang bisa kamu ikuti untuk saling bertukar informasi. 4. Tidak Ketinggalan Perkembangan Zaman Terakhir, kenapa e-learning dibutuhkan dalam pembelajaran ialah supaya proses belajar mengajar jadi enggak kudet alias kurang update. Hampir semua sektor sudah memiliki situs online guna mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Maka, tak ada salahnya kalau proses belajar pun ikut menjadi berbasis online supaya bisa menjangkau lebih banyak siswa. Cara Menggunakan E-Learning Sebetulnya cara menggunakan e-learning berbeda-beda, tergantung dari situs webnya sendiri, Quipperian. Hanya saja, secara umum biasanya langkah-langkah ini yang harus kamu ikuti Buka situs web e-learning-nya. Daftarkan diri dengan mengisi alamat e-mail dan password. Mengisi data diri seperti nama lengkap, alamat rumah, alamat sekolah, dan lain-lain. Mendapatkan e-mail balasan dari situs web e-learning terkait berhasil atau tidaknya pendaftaran kamu. Jika berhasil, kamu akan diminta untuk verifikasi e-mail. Apabila situs web e-learning itu berbayar, kamu akan diminta mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu. Setelah pembayaran atau pendaftaran berhasil, kamu bisa mengakses situs web e-learning tersebut kapan pun dan di mana pun. So, gimana Quipperian? Ternyata e-learning itu memang dibutuhkan dan sebenarnya sudah cukup lama juga diterapkan, ya. Apalagi di tengah pandemik COVID-19 ini, media online tentu jadi satu-satunya sarana yang bisa tetap membuat kamu update dengan berbagai hal. Cukup sampai sini dulu, ya, pembahasan Quipper Blog mengenai e-learning. Mudah-mudahan cukup mencerahkan kamu, Quipperian. Jangan lupa, daftarkan diri kamu ke Quipper Video, yakni sarana e-learning terbaik yang dapat kamu miliki. Di sana, kamu akan belajar bareng pengajar profesional terkait berbagai materi pelajaran. Belajarnya pun seru banget, bisa lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Buruan daftarkan diri, ya! [spoiler title=SUMBER] Penulis Serenata
Didalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu: 1. Kurikulum Secara etimologis, kurikulum ( curriculum) berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya "pelari" dan curere yang berarti "tempat berpacu". Yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
©️ Unsplash Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang beralih dari model pelatihan tradisional tatap muka ke manajemen pembelajaran online yang menawarkan lebih banyak keuntungan. Selain soal biaya yang lebih murah dan akses yang mudah, e-learning yang terdiri dari beberapa komponen dinilai efektif untuk meningkatkan skill karyawan sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Menurut penelitian firma riset dan konsultan bisnis yang berbasis di AS, National Business Research Institute, sekitar 23 persen karyawan memutuskan meninggalkan pekerjaan mereka karena minimnya pengembangan dan pelatihan karyawan di perusahaan. Karyawan resign menimbulkan kerugian karena organisasi bisnis kehilangan talent dan biaya rekrutmen, serta dapat menurunkan produktivitas. Perusahaan yang tidak menawarkan kesempatan untuk mengembangkan diri sangat tidak masuk akal di zaman ini ketika teknologi telah mampu mengatasi segala hambatan secara efisien. Pembelajaran dan pelatihan karyawan sekarang bisa dilakukan lebih mudah, fleksibel, dan tidak membebani keuangan perusahaan, dengan metode e-learning atau pembelajaran elektronik menggunakan media digital. Berikut ini tiga komponen utama dalam e-learning karyawanInfrastruktur Software dan aplikasi KontenMasukkan e-learning ke dalam paket benefit yang ditawarkan kepada calon karyawan Berikut ini tiga komponen utama dalam e-learning karyawan Infrastruktur Tidak seperti metode pembelajaran kelas tatap muka yang dilakukan dengan pertemuan langsung di dalam satu ruangan, e-learning adalah proses pembelajaran jarak jauh sehingga membutuhkan teknologi digital sebagai media penghubung. E-learning menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet. Komponen e-learning ini merupakan sarana bagi karyawan untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan program pelatihan virtual. Komputer, tablet, smartphone, dan perangkat multimedia digunakan sebagai sarana komunikasi dalam video interaktif maupun pertemuan online. Software dan aplikasi Selain infrastruktur, pelatihan jarak jauh juga membutuhkan perangkat lunak atau sistem yang memudahkan penyampaian materi secara sistematis, bahkan memungkinkan karyawan menjalankan pelatihan dengan modul mandiri. Untuk itu, e-learning menggunakan software atau aplikasi manajemen pembelajaran yang bisa diakses oleh setiap peserta secara fleksibel. Melalui platform, penyedia kursus atau perusahaan dapat mengatur dan mengelola pelatihan karyawan sesuai kebutuhan. Beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk e-learning antara lain adalah learning management system LMS, micro-learning, interactive video, storytorials, scenario-based learning SBL, complex decision-making simulation, dan virtual reality VR/augmented reality AR/mixed reality MR. Konten Komponen e-learning ketiga adalah konten, yaitu materi atau modul pembelajaran jarak jauh yang menjadi bahan ajar. Ini bergantung pada jenis pelatihan dan keterampilan yang ingin dikuasai oleh karyawan. Kini, kursus online bisnis menyediakan beragam konten pelatihan, mulai dari keuangan, pemasaran, komunikasi, hingga kepemimpinan. Beberapa penyedia pelatihan juga menawarkan keterampilan teknis, seperti coding, SEO, data analytics, dan pemrograman. Keuntungan dari e-learning adalah proses pembelajaran dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan karyawan dan perusahaan. Misalnya, seluruh karyawan di kantor dapat mempelajari jenis keterampilan umum yang sama. Atau, seorang karyawan dapat menguasai keahlian yang sifatnya spesifik dan individual. Saat e-learning pertama kali muncul, banyak pemimpin bisnis khawatir bahwa hasil pelatihan online karyawan tidak akan sama dengan pembelajaran tradisional tatap muka. Namun, sejak sertifikat kursus online menunjukkan penguasaan keterampilan yang efektif sama dengan model pelatihan di kelas, popularitas kursus online terus meningkat. Masukkan e-learning ke dalam paket benefit yang ditawarkan kepada calon karyawan Karyawan saat ini mengharapkan lebih dari sekadar gaji dalam bekerja. Mereka juga butuh belajar, tumbuh, dan membangun karier. Perusahaan yang dapat memberikan peluang pelatihan dan pengembangan karyawan akan lebih mudah menarik top talent serta meningkatkan loyalitas mereka. Untuk merekrut top talent, Anda dapat menggunakan headhunter Glints TalentHunt yang efisien. Layanan rekrutmen ini memiliki database lebih dari top talent dengan beragam keterampilan dan pengalaman yang telah dikurasi. Tim spesialis kami membantu Anda menemukan kandidat yang paling tepat dengan teknologi berbasis AI yang cepat dan akurat. Merekrut dengan TalentHunt tidak perlu biaya di awal maupun biaya pembatalan saat tidak menemukan profil kandidat yang Anda inginkan. Anda hanya membayar jasa rekrutmen untuk kandidat yang telah berhasil Anda rekrut dan pekerjakan. TalentHunt juga menjamin kecocokan kandidat dengan peran yang Anda butuhkan. Selama 90 hari, Anda akan mendapat garansi penggantian kandidat gratis apabila kinerja karyawan yang kami rekomendasikan tidak memuaskan. Rekrut kandidat terbaik Anda di Lebih dari perusahaan telah menggunakan layanan TalentHunt untuk merekrut top talent dengan tingkat kepuasan 8/10. Penulis Khairina Gabung dengan Komunitas untuk Perusahaan! Dapatkan newsletter gratis kami untuk terus terupadate tentang tren industri dan insight HR di Indonesia dan Asia Tenggara lewat email!
Komponenfisik adalah infrastruktur pendukung sistem e-learning yang berkaitan dengan perangkat keras dan media yang dipergunakan baik oleh end user maupun oleh pengelola sistem. Beberapa contoh komponen fisik adalah : Infrastruktur jaringan: router, switch, hub, kabel jaringan, dll
Alasan E-Learning dibutuhkan dalam pembelajaran saat ini di karenakan lebih menghemat anggaran mulai dari para siswa, alasan lain yaituefektifitas waktu dalam pembelajaranseiring berjalannya waktu di era TI yang semakin canggih, para siswa dituntut untuk mendalami internet & komputer supaya bisa lebih baik dan bisa mengikuti perkembangan zamanPerangkat yang dibutuhkan dalam melaksanakan e-learningDalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung Yang termasuk komponen pendukung dari e-learning adalaha. Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, maupun Perangkat lunak software Learning ManagementSystem LMS, Learning Content Management SystemLCMS, Social Learning Network SLN.c. Infrastruktur Jaringan intranet maupun Konten Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaranKomponen pendukung E-learning yang wajib ada untuk mendukung metode pembelajaran ini paling tidak harus memiliki 5 aspek yang ada di bawah keras hardware. lunak software. dan materi komunikasi pemanfaatan elearning dalam dan Kekurangan E-LearningKelebihan - Mudah melakukan pembelajaran jarak Dapat dilakukan kapan Menambah pengatahuanKekurangan - Menggunakan Sebagian situs E-Learning menggunakan cara mendaftar yang Terdapat situs E-Learning yang menggunakan bandwidth yang besar, sehingga lama untuk mengakses e-learningPersamaan LMS dan SLN1. proses dalam kelas dalam dalam e-learningKelebihan Social Learning Network dibandingkan dengan Social Network sebagai media e-learningSLN memungkinkan kita untuk belajar keterampilan dan membentuk atau membangun semacam portofolio secara online,bersama dengan teman-teman jaringan. SLN di buat lebih ke elemen keselamatan fitur yang dalam naungan Layanan Pemantauan Manusia. adapun fitur-fitur utamanya seperti 1 Gaggle2 Blackboard3 ePals4 Glam MediaFitur-fitur utama Social Learning NetworkA. Kelas maya dengan sistem closed group collaborationB. Komunikasi menggunakan model media Manajemen konten Evaluasi pembelajaran
. 9rk8f0i0wq.pages.dev/429rk8f0i0wq.pages.dev/1519rk8f0i0wq.pages.dev/1019rk8f0i0wq.pages.dev/2789rk8f0i0wq.pages.dev/2989rk8f0i0wq.pages.dev/1449rk8f0i0wq.pages.dev/1249rk8f0i0wq.pages.dev/479
yang tidak termasuk komponen pendukung e learning adalah